Bahan Khotbah HUT Gereja Toraja ke-73 Rabu 25 Maret 2020MENCERITAKAN PEKERJAAN ALLAH Umpa’peissanan Penggauranna Puang Matua Mazmur 73:1-28

Bahan Khotbah HUT Gereja Toraja ke-73 Rabu 25 Maret 2020
MENCERITAKAN PEKERJAAN ALLAH
Umpa’peissanan Penggauranna Puang Matua
Mazmur 73:1-28
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan Allah, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya”.
(ayat 28)

Pada hari ini, seluruh Jemaat dalam Gereja Toraja mengadakan ibadah syukur. Syukur kepada Tuhan, mengingat kasih dan pemeliharaan Tuhan bagi Gereja Toraja yang ber-Hari Ulang Tahun yang ke 73. Tepatnya, tanggal 25 Maret 1947.  Pada saat itu, 142 Jemaat dari keempat wilayah pelayanan para utusan Injil GZB, memuarakan perjalanan pelayanan jemaat-jemaat ke dalam satu ikatan sinodal dengan nama Majelis Am Gereja Toraja. Keseluruhan Jemaat diwakili oleh 18 Klasis melalui 35 orang utusan, 8 penasihat dan 6 orang pendengar. Total keseluruhan 49 orang.

Dibandingkan dengan tiga tahun yang lalu ketika Sinode Am ke-24 berlangsung di Makale  bulan Juli 2016, keseluruhan Jemaat Gereja Toraja diwakili oleh 89 Klasis melalui 1095 orang utusan, undangan dan personil lembaga pelayanan Gereja Toraja. Belum termasuk ratusan orang Panitia Penyelenggara dan para tamu. Tentu terasa perkembangan yang begitu cepat. Semua hal ini perlu kita sadari bahwa Tuhan itu baik bagi kita, bagi Jemaat, bagi Gereja Toraja. Perkembangan yang dicapai adalah karena kebaikan Tuhan. Demikian pula dengan penyiapan pembentukan Gereja Toraja dan masa-masa awal perjalanannya.

Gereja Toraja lahir dan tumbuh dalam zaman yang membara namun penuh harapan. Ia lahir pasca reruntuhan Perang Pasific, Revolusi fisik, Gerakan pemberontakan ideologis dan separatisme, bahkan pemberontakan DI TII dan G30S PKI. Gereja Toraja lolos dari segala ujian zamannya. Ia juga lahir dalam gelora semangat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang memberi harapan  baru dalam  berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dan sekarang sesudah 73 tahun perjalanan Gereja Toraja, apa yang hendak kita katakan? Mazmur 73 mengajak Jemaat untuk bersama menyatakan satu iman yang berpengharapan bahwa: “Sesungguhnya Allah itu baik  bagi mereka yang tulus hatinya, yang bersih hatinya.

Bagi pemazmur, yang dikenal sebagai Asaf adalah seorang dari kalangan imam, keturunan Lewi yang turut menyaksikan suatu perjalanan kemenangan bangsanya dibawah pimpinan raja Daud merebut Yerusalem. Dalam 1 Tawarikh pasal 13–16, diberitakan bahwa Daud membenahi kerajaannya dengan memindahkan Tabut Allah dari Kiryat Yearim ke Yerusalem. Yerusalem menjadi pusat peribadahan umat Tuhan. Peribadahan ditata sedemikian rupa dengan libatkan ratusan orang dalam pelayanan peribadahan. Asaf salah seorang dari trio penyanyi di Kemah Allah, diangkat sebagai kepala pelayanan tim puji-pujian di hadapan tabut Tuhan, bahkan sebagai pemain  ceracap terbuat dari tembaga (1 Taw. 16:4,5).

Begitu berkenan peranan Asaf dalam pelayanan peribadahan sehingga Daud menyuruh menyanyikan syukur kepada Tuhan, yang bermaksud memperkenalkan perbuatan-perbuatan Tuhan diantara bangsa-bangsa (1 Taw. 16:8). Dalam hidup pelayanan Asaf, ia banyak mempertanyakan kehidupan umat Tuhan.  Ia mempunyai keyakinan bahwa orang-orang yang tulus hatinya, yang bersih hatinya mendapat kebaikan dari Tuhan yang baik. Namun pemazmur melihat kenyataan yang lain. Para pembual-pembual dan orang-orang fasik yakni orang-orang berkelakuan buruk, jahat, tidak mengindahkan Tuhan tetapi kelihatan mujur, sehat, tidak mengalami kesusahan. Mereka congkak, sombong, mengata-ngatai dengan jahatnya terhadap orang-orang lain. Mereka membuka mulut melawan langit, dan mempunyai banyak pengikut dan anak buah dalam kelompok mereka. Mereka yakin, apa yang mereka buat tidak diketahui oleh Yang Mahatinggi. Dari segi kekayaan, orang-orang fasik bertambah terus harta bendanya.

Pemazmur mulai merasa cemburu. Ia mulai bimbang. Apakah Tuhan itu jauh. Apakah Tuhan tidak peduli?  Hampir saja pemazmur ini terpeleset, tergelincir dari keyakinannya. Hampir saja ia seolah-olah ikut arus. Ia memang sulit memahaminya. Namun akhirnya ia mengarahkan hatinya ke dalam tempat kudus Allah.  Ia bergumul dengan keyakinannya kepada Tuhan yang baik itu. Pergumulannya demikian berat sehingga hatinya merasa pahit, buah pinggangnya terasa tertusuk-tusuk, dan dengan sangat yakin ia menyandarkan segala persoalannya pada Tuhan.  Ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia tetap dekat pada Tuhan dan Tuhan memegang tangan kanannya. Tuhan akhirnya memberi kejelasan baginya, ia dituntun oleh Tuhan ke dalam kemuliaan Tuhan. Disitu ia paham bahwa Tuhan tidak akan membiarkan dosa dan pemberontakan manusia merajalela. Karena itu ia bertekad tetap mengarahkan hidupnya kepada Tuhan, berlindung pada Tuhan, dan dengan demikian dapat menceriterakan segala pekerjaan Tuhan.

Persoalan umat Tuhan zaman Asaf jelas merupakan pula persoalan Jemaat-jemaat Tuhan, kini dan disini. Asaf memang nyaris ikut arus. Hampir saja tergelincir. Namun setelah mendekatkan diri pada Tuhan, ia malah bertekad melakukan sesuatu. Sesuatu itu apa?  Ia berlindung pada Tuhan, mengandalkan Tuhan dalam pelayanannya dan bertekad menceriterakan segala pekerjaan Tuhan. Ada karya besar dari Tuhan dalam sejarah perjalanan umat Israel. Mereka mengenal bahwa Tuhan itulah yang membebaskan mereka dari perbudakan. Tuhan adalah yang bertindak dalam kehidupan nyata. Karena itu pekerjaan Tuhan akan diceriterakannya.

Dalam pemahaman Gereja Toraja, Tuhan telah memanggilnya dari dalam kegelapan masuk ke dalam terang Tuhan yang ajaib, berdasarkan panggilan dan pemeliharaan Tuhan sendiri. Tuhan mempunyai maksud dan kehendak dengan gereja-Nya Gereja Toraja, yakni agar Gereja Toraja memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia (1 Pet. 2:9). Hal itu sering diingatkan kepada kita bila ada ibadah pengutusan di Jemaat.

Sebagai Jemaat, pastilah kita mengetahui sekarang ini perbuatan-perbuatan mana yang tidak lagi mencerminkan hidup yang bersandar pada kasih karunia Tuhan.  Jangan sampai kita tergelincir mengikuti arus pembual-pembual dan menganggap Tuhan tidak tahu dan tidak peduli. Ketika Gereja Toraja berulang tahun yang ke-25  pada tahun 1972 maka diadakan Sidang Sinode yang dipercepat, untuk bersyukur secara bersama dan mengambil tekad bersama yakni menekankan Pemberitaan Injil. Pembinaan Jemaat adalah pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil keluar Jemaat melalui Jemaat yang missioner kepada sekitarnya dan kepada mereka yang belum mendengar di tempat yang lain, diintensifkan. Ada Pekan Pekabaran Injil di seluruh Jemaat Gereja Toraja 25-28 Maret setiap tahun.

Kalau pembinaan adalah Pekabaran Injil, maka pembinaan akan menggumuli arti dari Injil itu sendiri sebagai suatu berita kesukaan tentang pekerjaan Allah yang berlangsung saat ini yaitu Injil Kerajaan Allah. Kerajaan Allah telah datang dan akan datang. Allah yang memerintah dan memerintahkan untuk terus mewujudkan dan beritakan Injil Kerajaan Allah di seluruh dunia (Mat. 24:14). Apa itu Injil Kerajaan Allah. Kerajaan Allah ialah dimana Nama Tuhan dikuduskan, kehendak Tuhan diwujudkan dan ditaati. Kepada Jemaat di Roma, Paulus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah itu bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera  dan bersukacita oleh Roh Kudus (Rm.14:17).

Kita tidak yakin bahwa soal suap dan korupsi akan membawa kesejahteraan dan kebenaran dan keadilan. Kita tidak yakin bahwa judi petarung dan judi lainnya akan membawa kesejahteraan. Kita tidak yakin bahwa menyogok dengan uang untuk membeli suara pemilu atau pemilihan Kepala Daerah dan lain-lainnya akan membawa kebenaran, kesejahteraan.  Oleh karena itu mari segenap Jemaat pada HUT ke-73 Gereja Toraja lebih  mengenal bahwa Tuhan telah begitu baik kepada Gereja Toraja. Kalau Tuhan begitu baik kepada kita,  apa yang perlu dan harus kita perbuat, lakukan, programkan, wujudkan dan canangkan?. Pemazmur tidak bisa diam setelah melihat kebaikan Tuhan melainkan ia mencari kehendak Tuhan dan  mengandalkan Tuhan bahkan menceriterakan pekerjaan Tuhan.

Tuhan telah melakukan perbuatan-perbuatan besar bagi kita. Mari ceriterakan tentang rencana keselamatan dari Tuhan, tentang kekudusan, tentang pengampunan, tentang kasih karunianya, tentang pertobatan dan janji keselamatan dari pada-Nya. Ceriterakanlah pekerjaan Tuhan, mulai dari rumah sendiri, mulai dari rumah Allah. Mulai dari diri dan hati kita, yakni hati yang bersih. Tuhan Yesus telah menjelaskan bahwa dari hatilah “timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, persinahan, percabulan, sumpah palsu dan hujat” (Mat. 15:19). Namun dari hati juga timbul niat yang baik. Ia juga yang berkata: Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah (Mat. 5:8). Mari kita wujudkan niat bersih-bersih hati. Mendengarkan hati nurani kita yang selalu mengingatkan kita.

Dalam ibadah Gereja Toraja  akhir-akhir ini, hampir selalu mazmur dibaca secara berbalas-balasan dalam ibadah Jemaat. Namun Mazmur bukan hanya untuk dibaca. Peranan Mazmur adalah untuk pujian dan juga doa. Mazmur menggambarkan pengalaman hati, pengalaman kemanusiaan dan perenungan yang dalam. Tuhan Yesus banyak menggunakan mazmur dalam doa-Nya. Mari kita juga membiasakan diri berdoa dengan tuntunan Mazmur-mazmur, agar kita tidak terpeleset atau tergelincir dari kepercayaan yang benar. Mari kita menyampaikan dari hati yang bersih kepada dunia ini bahwa Tuhan tidak berkenan kepada perilaku hidup kita yang tidak memuliakan Allah. Roh Kudus kiranya membimbing dan membersihkan hati kita, untuk menceriterakan pekerjaan-pekerjaan Tuhan.  Amin.


Diposting tanggal 22 Mar 2020

Daftar Artikel

Bahan Khotbah Jumat Agung, 14 April 2017. Jika mau meringkas PGT tentang dosa, maka dosa adalah rusa.....

Selengkapnya ..

Bahan Khotbah Kamis Putih, 13 April 2017. Perikop ini tidak dapat dipisahkan dari perikop sebelumnya.....

Selengkapnya ..

Bahan Penelaahan Alkitab, 10-15 April 2017. Dalam bagian ini, Rasul Paulus menggambarkan kasih Allah.....

Selengkapnya ..

Bahan Khotbah Minggu ke-15, Prapaskah VI, 9 April 2017. Kitab Yesaya lebih lazim dikenal sebagai kit.....

Selengkapnya ..

Bahan Penelaan Alkitab, 2 - 8 April 2017. Dalam bacaan ini, Rasul Paulus membagi manusia dalam dua k.....

Selengkapnya ..

Bahan Khotbah Minggu ke-14, Prapaskah V, 2 April 2017. Kitab Yohanes 11:1-45 berisikan tentang ucapa.....

Selengkapnya ..

Bahan Penelaan Alkitab, 27 Maret - 1 April 2017. Peristiwa Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak .....

Selengkapnya ..

Bahan Khotbah Minggu ke-13, 26 Maret 2017. Terang dan gelap adalah bentuk pengungkapan identitas yan.....

Selengkapnya ..

Bahan Khotbah Ibadah HUT Ke-70 Gereja Toraja, 25 Maret 2017.Kejadian 12, menggambarkan awal kisah te.....

Selengkapnya ..

Bahan Penelaan Alkitab, 20 - 25 Maret 2017. Pengakuan Gereja Toraja Bab III ayat 6 dan 7 mengatakan .....

Selengkapnya ..

Bahan Khotbah Minggu ke-12, 19 Maret 2017. Pengakuan Gereja Toraja Bab I butir 2 dan 3 menekankan ba.....

Selengkapnya ..

Bahan Penelaan Alkitab 13 - 18 Maret 2017. Percakapan Nikodemus dan Yesus sungguh menarik untuk disi.....

Selengkapnya ..

Cari Artikel

Kategori Artikel

Bahan renungan yang dapat dijadikan bahan Saat Teduh, disadur dari tulisan para pendeta Gereja Toraja
Tampilkan Artikel Renungan Harian
Khotbah Pendeta-pendeta dalam Gereja Toraja
Tampilkan Artikel Khotbah
Humor Rohani yang dapat membuat anda tertawa dan disadur dari berbagai sumber
Tampilkan Artikel Humor Rohani
Kisah dan cerita inspiratif yang dapat dijadikan ilustrasi dalam khotbah, disadur dari berbagai sumber
Tampilkan Artikel Ilustrasi
Tulisan, Uraian, dan teks-teks, diseputar masalah-masalah Teologia
Tampilkan Artikel Teologi
Buku-buku teologi dalam bentuk digital, yang dapat menambah wawasan berteologi.
Tampilkan Artikel Literatur Digital
Bahan-bahan Khotbah Ibadah Hari Minggu, Hari Raya Gerejawi dan Ibadah Rumah Tangga Gereja Toraja yang disadur dari Buku Membangun Jemaat
Tampilkan Artikel Membangun Jemaat

Artikel Terbaru

Membangun Jemaat

Bahan Khotbah Minggu Ke-50 ...

Yohanes 1:1-9; 19-28 menguraikan bahwa dalam ayat ...

Renungan Harian

Senin, 14 Desember 2020 E ...

Kadanna Puang nakua, batta’komi lan Puang si ...

Khotbah

Memuliakan Allah Dengan Ka ...

Dalam Injil Yohanes, waktu kematian itu adalah wak ...

Teologi

Gereja Toraja dan Misinya ...

Sebagai lembaga gereja yang cukup besar di daerah ...

Literatur Digital

Doa Sang Katak 1 ...

Meskipun hati manusia merindukan Kebenaran, tempat ...

Ilustrasi

Jangan Cepat Menghakimi .. ...

Sebenarnya Pemuda Kaya ini membeli sebuah karcis k ...

Humor Rohani

Doa Yang Tulus ...

Suatu hari seorang anak sekolah minggu dengan terg ...