Bahan Khotbah minggu ke-18 Tanggal 6 Mei 2018 DIPILIH UNTUK BERBUAH DAN MEWARTAKAN KESELAMATAN BAGI SEMUA Dipilei La Membua Anna Male Umpa’peambaran Kasalamaran Lako Mintu’ Tau
Bahan Khotbah minggu ke-18 Tanggal 6 Mei 2018
DIPILIH UNTUK BERBUAH DAN MEWARTAKAN
KESELAMATAN BAGI SEMUA
Dipilei La Membua Anna Male Umpa’peambaran
Kasalamaran Lako Mintu’ Tau
Bacaan Mazmur | : Mazmur 98:1-9 |
Bacaan 1 | : Kisah Para Rasul 10:44-48 (Bahan Utama) |
Bacaan 2 | : 1 Yohanes 5:1-5 |
Bacaan 3 | : Yohanes 15:9-17 |
Nas Persembahan | : Yohanes 15:16 |
Petunjuk Hidup Baru | : Mazmur 98:1 |
Tujuan:
-
Jemaat menyadari keterpilihannya sebagai bangsa yang memuliakan Allah.
-
Jemaat menjadi pemberita keselamatan melalui tindakan terhadap sesama.
Pemahanman Teks
Korelasi dari ketiga bacaan ini adalah: Otoritas Allah yang berkehendak untuk memperkenalkan diri-Nya kepada bangsa-bangsa dan memilih untuk menyelamatkan-Nya. Penyataan Allah sangat jelas; bukan kamu yang memilih aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Di sini akan terlihat, siapa yang terpilih dan siapa yang tidak, yaitu barang siapa yang melakukan perintah Allah yaitu saling mengasihi: Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Mazmur 98:1-9. Pada ayat 1-3 Mazmur ini, berisi nubuatan tentang kemenangan Tuhan dan penyelamatan-Nya kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Masa persiapan penggenapan keselamatan dari Allah dinyatakan di sini dan digenapi melalui Pencurahan Roh Kudus atas orang percaya (lihat bacaan 1). Ayat 4-6, puji-pujian harus dikumandangkan sebagai respons atas dua perkara besar dalam kehidupan umat PL yaitu Keluaran dari Mesir dan kepulangan mereka dari Pembuangan. Keduanya adalah tindakan penyelamatan yang bertujuan agar Allah yang dimuliakan di seluruh bumi. Dan tidak berhenti di PL saja, tetapi berkelanjutan sampai ke masa kekinian. Ayat 7-8, sumber kemenangan yang membawa sukacita adalah Kebenaran Allah. Kepada seluruh ciptaan sangat dituntut respons atas segala keajaiban dan kasih setia Allah. Ayat 9, meskipun diawali dengan penghakiman tetapi inisiatif Allah memberi keselamatan tanpa mempertimbangkan keadaan manusia. Karena Allah akan mengadakan penghakiman dengan penuh keadilan dan kebenaran.
Kisah Para Rasul 10:44-48. Pada ayat 44, pikiran Kornelius sekeluarga dan kerabatnya sangat dipengaruhi oleh khotbah Petrus. Di sini sangat jelas terlihat hasil pemberitaan Injil Petrus. Kornelius dan teman-temannya bertobat karena mendengar dan menyimak serta memahami khotbah Petrus. Allah berkenan atas khotbah Petrus, sehingga pada saat Petrus berkhotbah, Roh Kudus turun ke atas semua pendengar, berupa tiupan angin yang kencang dengan lidah-lidah api. Ayat 45-46, siapa saja yang memperoleh Roh Kudus?. Bukan hanya orang-orang yang sudah percaya (baca:Baptis), tetapi kepada semua yang hadir saat itu. Turun ke atas orang-orang yang belum dibaptis, termasuk kepada orang-orang bukan Yahudi yang hadir saat itu. Artinya, bahwa Allah tidak terikat kepada tanda-tanda lahiriah saja, sebab Roh Kuduslah yang memberi hidup bagi mereka semua. (Tolong para pengkhotbah merenungkan lebih dalam lagi tentang sekat-sekat kalau seandainya masih ada tembok status quo).
Lihat saja keenam orang yang datang bersama Petrus merasa tidak tenteram dengan kejadian ini, yaitu Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Keenam orang ini menganggap bahwa Roh Kudus hanya untuk mereka sendiri. Ayat 47-48. Sifat eksklusivisme (ketertutupan, egoistis, dan pementingan kelompok sendiri) Petrus, kini telah diluluhkan oleh kenyataan yang ada dalam peristiwa ini bahwa ternyata bukan hanya orang Yahudi yang mendapat anugerah Allah tetapi untuk orang lain juga. Tuhan berbicara kepada semua bangsa yang lain untuk memuliakan Allah. Pemberitaan Petrus melibatkan Roh Kudus untuk menghancurkan sekat-sekat.
Yohanes 15:9-17, menggambarkan perintah untuk saling mengasihi bagi mereka yang dipilih oleh Tuhan ialah: “tinggal di dalam kasih Dia dan ketaatan kepada-Nya”. Dalam perikop ini kasih dijelaskan sebagai berikut:
-
Kasih Allah kepada Yesus. Tentang hal ini, Dia memberitahukan kepada kita. Pada ayat 9 “Seperti Bapa Telah mengasihi Aku”. Hal ini menegaskan bahwa Bapa benar-benar mengasihi Yesus, menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan Yesus dan menetapkan Yesus sebagai Sang Perantara. Karena itu, meskipun Allah mengasihi-Nya tetapi karena Allah begitu mengasihi dunia, Ia rela menyerahkan Anak yang dikasihi-Nya itu bagi kita semua. Ayat 10 menegaskan bahwa Dia tinggal di dalam kasih Bapa-Nya, dan tetap setia mengasihi Bapa-Nya dan Dia Juga dikasihi oleh Bapa-Nya. Karena Ia begitu setia mengsihi Bapa-Nya, Ia pun dengan setia dan senang hati mengemban penebusan yang diembankan kepada-Nya meskipun harus dengan penderitaan yang begitu berat.
-
Kasih Yesus terhadap murid-murid-Nya. Meskipun para murid kadang-kadang tidak setia, Ia tetap setia. Bapa telah mengasihi Yesus sedemikian rupa. Oleh karena itu, Ia pun harus mengasihi para murid sebagaimana Bapa mengasihi-Nya. Bapa telah memberikan segala sesuatunya kepada Kristus, karena itu Kristuspun memberikan kepada para murid dengan cuma-cuma, dengan diri-Nya sendiri (bnd.Ef.1:6). Buah dari kasih Yesus terhadap murid-murid-Nya adalah; (ayat 13) Ia memberikan nyawa-Nya bagi mereka. Belum ada buah kasih sebesar kasih yang dinyatakan oleh Yesus ini. Dan dengan kasih seperti inilah Ia telah menjadi jaminan pembebasan kita. Tubuh ganti tubuh, nyawa ganti nyawa, meskipun Yesus tahu bahwa kita tidak mungkin bisa membayar hutang kita tersebut.
-
Kasih para murid terhadap Yesus. Pada ayat 9, Ini dimaksudkan agar para murid tetap tinggal di dalam kasih-Nya. Tinggallah di dalam kasihmu untuk-Ku dan di dalam kasih-Ku untukmu. Kita dapat memahami bahwa kebahagiaan kita bergantung pada keberlangsungan kasih Kristus kepada kita. Karena itu, kita harus tetap berusaha untuk menunjukkan kasih kita kepada Kristus. Artinya kita harus selalu berusaha untuk melayani Dia sampai kesudahannya.
Pada ayat 10-11, supaya membiarkan sukacita-Nya, ada di dalam mereka dan memenuhi mereka. Maksudnya ialah:
-
Agar sukacita-Ku tinggal tetap di dalam kamu dan menghasilkan buah yang lebat dan Dia akan tetap bersukacita di dalam mereka, seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
-
Agar sukacita-Ku, yaitu, sukacitamu di dalam-Ku, tetap tinggal dan berbuah (Flp 4:4). Dan ingat sukacita orang munafik hanya bersifat sesaat, tetapi sukacita orang yang tinggal di dalam Kristus, tidak berkesudahan.
-
Agar sukacitamu penuh, bukan hanya dipenuhi tetapi terus dan terus bertambah sampai mencapai titik kesempurnaan. Karena tujuan Kristus datang ke dunia ini adalah untuk memenuhkan sukacita umat-Nya (1 Yoh.1:4). Syaratnya adalah: Jikalau Kamu menuruti Perintah-Ku (ay 10a).
Kasih Para Murid terhadap para murid lainnya. Bagian keempat ini harus mereka tunjukkan sebagai bukti kasih dari ketiga Kasih sebelumnya (Kasih Allah kepada Yesus Kristus, kasih Yesus kepada Para Murid dan Kasih Para Murid kepada Yesus). Inilah perintah-Nya: supaya kita saling mengasihi (ayat 12 dan di tegaskan ulang dalam ayat 17: “Seperti Aku telah mengasihi kamu” kata Yesus. Dengan cara inilah kita harus saling mengasihi)
Di sini ada beberapa ungkapan yang sungguh tidak lazim di tempat lain: yaitu, menggunakan istilah sahabat, menyampaikan dengan pola sederhana, dan siap mengabulkan apa pun permintaan para murid. Ingatlah: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu . Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain (ayat 16,17).
1 Yohanes 5: 1-5: Iman mengalahkan dunia. Barang siapa yang mengasihi Allah pasti ia lahir dari Allah. Yang mengasihi Allah menaati perintah-Nya. Dan yang mengasihi Allah menaklukkan dunia. (Ayat 5) Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Pokok-pokok yang dapat dikembangkan
-
Jika kita menggali dari Perjanjian Lama, maka kita akan menemukan keinginan Allah, misalnya dalam Yeremia 4:2. Di sini kita menemukan keinginan Allah bahwa selain bangsa Israel, maka bangsa-bangsa lain juga harus menyembah Allah. Kerajaan yang didirikan oleh Allah di dalamnya juga akan berlindung orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya, (bnd. Daniel 7:14).
-
Kalau dalam Perjanjian Baru, misalnya Lukas 2:29-32 digambarkan bahwa Yesus akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. (bukan hanya untuk Yahudi saja). Hal itu dibuktikan oleh Yesus dalam semua bentuk pelayanan-Nya, tanpa membedakan umur, tingkat pendidikan, status sosial, suku, ras dan bahasa (Markus 5; Markus 7:31-37; Matius 8:5-13 dan banyak kesaksian lain lagi).
-
Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Allah dan melakukan kebenaran Allah, pasti dikasihi oleh Allah. Oleh karena itu umat Allah harus menjadi teladan dan kesaksian bagi semua bangsa di dunia (bnd. Yesaya 61)
-
Atas keadilan dan kebenaran itu, manusia dan alam semesta bersyukur atas keselamatan yang dikaryakan dan dikaruniakan oleh Tuhan yang telah mengalahkan kejahatan. Tetapi tidak cukup hanya dengan Paduan suara dan alat musik saja. Perbuatan Allah yang ajaib itu harus direspons dengan cara hidup yang bertobat dan berbuah yang lebat.
Diposting tanggal 29 Apr 2018