Apapun Caranya Yang Penting Selamat
Apa yang menjadi reaksi Anda ketika mendengar ada orang yang berusaha membunuh Anda? Mungkin takut,cemas,kuatir, dan berusaha mencari “jalan agar bisa merasa aman dan selamat”.Secara psikologis, reaksi manusia sebagai wujud pertahanan diri seperti itu adalah hal biasa. Sudah menjadi reaksi adaptasi diri terhadap serangan keselamatan diri. Siapa yang mau mati konyol padahal sudah mengetahui ada rencana pembunuhan itu?
Lain halnya dengan Nehemia. Ketika mendengar bahwa ada orang yang berusaha membunuhnya, ia ternyata bereaksi lain. Ia menghubungkan semua perkara itu dengan persoalan layak tidaknya seseorang melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan oleh manusia. Ia berusaha lebih tenang. Ia menghubungkan semua perkara yang sedang terjadi dengan segala kemungkinan yang akan terjadi bila ia menerima proses penyelamatan yang ditawarkan.
Ia tidak berusaha mencari pembenaran diri ketika hidup susah dan terancam supaya bisa dimengerti. Termasuk dihadapan Tuhan. Ia tetap menghormati Tuhan sebagai Pemilik hidup ini dan tidak melanggar kesucian Allah demi keselamatan dirinya.
Ia ternyata memiliki hikmat dari Allah sehingga dapat melihat dengan jelas rekayasa politik yang sedang berlangsung. Rekayasa politik dari orang-orang yang berusaha mencemarkan namanya. Rencana jahat dari orang-orang yang tidak suka terhadap kerjanya membangun kembali kota Yerusalem yang telah hancur. Hikmat Allah itu memampukan dirinya menempatkan diri dengan benar di hadapan Tuhan.
Nah, ternyata Nehemia memiliki nilai reaksi adaptasi diri dan reaksi penyelamatan diri di atas rata-rata manusia pada umumnya. Tindakannya itu menunjukkan bahwa ia tetap hormat pada Allah dalam situasi sulit. Itu terjadi karena ia punya hubungan yang akrab dengan Tuhannya.
Diposting tanggal 23 Mar 2016