Perayaan Akbar 110 Tahun Injil Masuk Toraja
Tongkonan Sangulle, Toraja Utara – Perayaan Injil Masuk Toraja akan kembali digelar. Panitia perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT) menggelar Konferensi Pers, Jumat (30/12/2022).
Konferensi Pers dihadiri oleh Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Panitia Perayaan 110 IMT dan Pengurus dari BPSW II Rantepao dan BPSW III Makale. Event Akbar ini diadakan setiap 10 Tahun sesuai dengan keputusan Sidang Sinode Am Gereja Toraja. Perayaan 110 Injil masuk Toraja akan dilaksanakan di Kota Makale Kabupaten Tana Toraja dan Kota Rantepao Kabupaten Toraja Utara yang akan berlangsung dari 9 sampai 18 Maret 2023.
Perayaan 110 Tahun IMT merupakan sebuah perayaan Akbar atau pesta iman seluruh warga Gereja Toraja bahkan seluruh masyarakat Toraja dimanapun berada. Tentu seluruh masyarakat Toraja dimanapun berada masih ingat momentum 10 tahun yang lalu, yaitu Peringatan 100 Tahun Injil Masuk Toraja dimana perayaan tersebut menjadi sebuah momentum Akbar untuk mengingatkan kita semua tentang sejarah masuknya Injil ke Toraja.
“Perayaan 110 IMT ini melibatkan seluruh masyarakat, semua tokoh agama, melibatkan semua generasi dan harus berdampak untuk semua masyarakat tanpa kecuali” ucap Pdt. Alfred Anggui
“INJIL MEMULIHKAN DAN MENEGUHKAN UNTUK MENJADI TERANG” (Yesaya 58:8) menjadi tema dari Perayaan 110 IMT. Jiwa dari tema tersebut akan kita tuangkan dalam 10 Gerakan yang merupakan program Panitia 110 IMT, diantaranya:
1. Ibadah Raya I
2. Pekabaran Injil
3. Peningkatan Pendidikan
4. Layanan Kesehatan
5. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
6. Aksi Sosial.
7. Renovasi Makam dan Museum Van de Loosdrecht, sekolah dan gereja
8. Lomba Kreatif bagi anak dan pemuda
9. Malam Gembira
10. Ibadah Raya II (Dua)
Salah satu gerakan sosial yang akan dilaksanakan dalam perayaan ini adalah membersihkan objek Wisata Buntu Singki' dan pembenahan kuburan serta museum A.A. van de Loostrecht serta renovasi rumah sebanyak 110 rumah yang dilaksanakan di sekitar wilayah 1 Tana Luwu, Wilayah 2 Rantepao dan Wilayah 3 Makale melalui koordinasi BPSW dan Klasis serta jemaat. Renovasi rumah ini tidak hanya bagi warga Gereja Toraja tetapi lintas denominasi dan lintas agama. Selain itu, kita juga akan memberikan bantuan serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif bagi saudara-saudara kita kaum Difabel.
“Momentum ini benar-benar akan menjadi sebuah gerakan berbagi nilai Injil kepada banyak orang karena Injil telah hidup di Toraja dan Injil sudah dinikmati oleh seluruh masyarakat Toraja. Oleh karena itu, panitia tidak melakukan ini sendiri tetapi juga melibatkan banyak orang. Kami percaya ada begitu banyak orang yang sudah menikmati Injil dan ingin menyatakan kerinduan dan syukurnya untuk juga bisa menjadi agen pemulihan dan terang bagi semua orang.” Ucap Djekson Mari.
Diposting tanggal 30 Dec 2022